Jawa Barat – Kabar peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, membuat banyak masyarakat kembali was-was dengan virus yang menyerang sistem pernapasan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun bergerak cepat dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) bernomor SR.03.01/C/1422/2025 mengenai kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19.
Dalam SE yang dirilis resmi Jumat (23/5) itu, Kemenkes meminta seluruh jajaran pemangku kepentingan agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus, khususnya dari varian baru yang kini mendominasi kawasan.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada. Ia mengatakan bahwa karakteristik virus Covid-19 saat ini sudah berbeda dari wabah sebelumnya.
“Jadi kita sudah seperti biasanya ya. Karena Covid-19 yang ini, Covid-nya kan seperti batuk pilek saja, tidak seperti Covid-19 yang dulu, yang posisinya sampai korban jiwa,” tutur Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (3/6).
Kendati tidak separah gelombang awal Pandemi pada awal 2020, Eri menyebut virus Covid-19 dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Karena itu, penting untuk deteksi dini terhadap kondisi tubuh masing-masing.
“Meskipun ini tidak sampai mematikan, tetapi itu mengganggu kesehatan dan kita tidak tahu apakah dia sakit atau tidak, (kena) Covid-19 atau tidak,” imbuh Eri yang juga Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2025-2030.
Selain deteksi dini, tindakan preventif lain yang bisa dilakukan masyarakat adalah mengenakan masker saat bepergian. Terlebih ketika tubuh sedang tidak fit, sehingga tidak menularkan penyakit ke orang lain.
“Saya berharap, warga Surabaya yang dalam kondisi tidak sehat, seperti meriang, batuk, pilek, tolong gunakan masker. Sehingga apa? tidak menularkan kepada orang lain. Kedua, langsung periksa, ayo jogo bareng-bareng,” tukas Eri.
