Dedi Mulyadi Dengan 7 Julukan, Bapak Aing hingga Mulyono Jilid 2, Padahal Belum 100 Hari Jadi Gubernur

Jawa Barat – Dedi Mulyadi kerap menjadi sorotan karena gebrakan kebijakannya. Belum 100 hari jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi punya banyak julukan.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) periode 2025 – 2030 ini dijuluki Raja Sunda hingga Mulyono Jilid 2.
Berikut daftar julukan Dedi Mulyadi.
Diketahui, Dedi Mulyadi resmi dilantik sebagai Gubenur Jabar, Kamis 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto bersama ratusan kepala daerah lainnya.
Dedi Mulyadi memimpin Jabar bersama dengan wakilnya, Erwan Setiawan.
Meski belum genap 100 hari menjabat Gubernur Jabar, namun Dedi Mulyadi selalu jadi sorotan.
Bahkan berbagai julukan sudah disematkan pada sosok eks Bupati Purwakarta tersebut.
Julukan ini didapat Dedi Mulyadi dari masyarakat maupun sejumlah pejabat hingga politisi.
Berikut daftarnya:
- Gubernur Konten
Sebutan ‘Gubernur Konten’ mulai menggema pertama kali dari Gubernur Kaltim Rudy Masud.
Rudy Masud menyebut rekan sejawatnya dari Jawa Barat itu sebagai Gubernur Konten saat rapat para Gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Setelah kadung viral, Rudy Masud pun memberikan klarifikasinya ke Dedi Mulyadi.
Ditemani Dedi Mulyadi, maksud perkataan itu seharusnya memuji Dedi Mulyadi yang memiliki konten bagus.
“Ini temen saya lama sejak zaman dulu, jadi yang kemarin itu ga ada kaitannya bilang Gubernur konten, harusnya itu Kang Dedi Gubernur yang kontennya top,” ujar Dedi Mulyadi, Minggu (4/5/2025).
Terbaru, Dedi Mulyadi mengakui jika senang disebut Gubernur Konten.
Alasannya, Dedi Mulyadi mengatakan uang hasil dari konten dapat diberikan kepada rakyat.
“Saya selalu ditanya, “Pak Dedi, duitnya dari mana ngonten?” Habis itu dimasalahin lagi.
Gubernur konten lebih baik dari jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor,” kata Dedi dalam pidato saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
- Raja Sunda
Jauh sebelum mencuat dijuluki Gubernur Konten, Dedi Mulyadi juga sering mendapat julukan Raja Sunda.
Perlu diketahui julukan tersebut bukan gelar resmi melainkan popularitasnya di kalangan masyarakat Sunda.
Sejak terjun di politik saat menjadi Bupati Purwakarta hingga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi dikenal dengan pembawaannya yang khas.
Ia pun dikenal aktif berbicara tentang kebanggaan Sunda dan budaya Sunda.
Singkatnya, Dedi Mulyadi disebut “Raja Sunda” karena dari berbagai faktor.
Seperti pengaruh politiknya, kepeduliannya terhadap masyarakat, ketertarikannya pada budaya dan sejarah Sunda, karakternya, dan gaya berpidatonya yang khas.
Namun, kini julukan Raja Sunda tersebut kerap dikaitkan dengan isu politik yang disamakan dengan eksistensi Raja Jawa yang sebelumnya disematkan untuk Presiden RI ke-7 Jokowi.
- One Man Show
Gegara kebijakan barak militer yang dibuatnya, sejumlah politisi di DPRD Jabar geram terhadap Dedi Mulyadi.
Dirinya sampai di cap ‘One Man Show’.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dr Gamal Albinsaid misalnya. Ia tidak setuju dengan program siswa bermasalah masuk barak militer yang digagas Dedi Mulyadi.
Begitu pun dengan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat asal PDIP Ono Surono yang menolak tegas kebijakan Dedi Mulyadi ini.
Bahkan PKS bukan cuma tidak setuju dengan program barak militer Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Sebelumnya, PKS turut menganggap gaya Dedi Mulyadi memimpin tanpa diskusi dan one man show.
Baru-baru ini, Dedi Mulyadi kembali mendapatkan julukan baru.
Anggota Komisi X dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly menyebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Lambe Turah.
Andi mengkritik Dedi Mulyadi yang tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar setiap dua tahun oleh Kormi.
Pada tahun ini, Kormi akan menyelenggarakan Fornas yang ke-delapan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kalau Pak Dedi Mulyadi, Gubernur Lambe Turah, macem-macem, dia mengatakan saya akan mengongkosi seluruh UMKM sepuluh juta, kalau dia bisa vasektomi.
Masa untuk penyelenggaraan Kormi tidak bisa mengutus utusan?” katanya.
“Masa dia bisa mengongkosi anak nakal untuk dididik di Kodam Siliwangi tapi untuk utusan Kormi ke NTB tidak mampu melakukan itu? Naif sekali gubernur ini, sangat naif.
Makanya kita gugat di forum ini. ‘Hey Pak Dedi silakan utus Kormi Jawa Barat ke NTB,” sambungnya.
- Mulyono Jilid II
Dedi Mulyadi juga menerima julukan Mulyono Jilid II.
Untuk diketahui, Mulyono adalah nama kecil Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Julukan ini seiring dengan dirinya yang kerap membagikan aktivitasnya turun dan bertemu langsung dengan masyarakat, hingga dianggap sejumlah netizen memiliki gaya politik yang serupa dengan Jokowi.
Sekadar informasi, Jokowi meraih popularitas gegara gaya blusukannya hingga bisa menaiki anak tangga pimpinan eksekutif, dari Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta hingga Presiden Indonesia dua periode (2014-2024).
Dedi Mulyadi pun sudah menanggapi perihal julukan ini.
“Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali,” ucap Dedi Mulyadi.
“Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya,” jelasnya.
- Gubernur Pencitraan
Dedi Mulyadi juga mendapatkan julukan Gubernur Pencitraan.
Ia dianggap melakukan ini di media sosialnya melalui konten-konten yang dibuatnya.
Namun belakangan ia mengaku jika hasil uang ngontennya turut diberikan kepada rakyat.
- Bapak Aing
Julukan Bapak Aing untuk Dedi Mulyadi kian menggema.
Bahkan Dedi Mulyadi sempat diteriaki demikian saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.
Janji manis yang diberikan Dedi Mulyadi kepada keluarga membuat teriakan Bapak Aing menggema di lokasi.